Selasa, 30 Juni 2009

Kisah Juraij Sang Ahli Ibadah

Juraij adalah seorang hamba Allah yang ahli ibadah. Setiap hari ia berdiam diri di tempat ibadahnya Pada suatu hari ketika Juraij sedang shalat, ia dipanggil oleh ibunya. Namun, Juraij tetap shalat tidak menghiraukan panggilan ibunya. Ia berpikir lebih baik menyelesaikan shalatnya terlebih dahulu, lalu memenuhi panggilan ibunya. Keesokan harinya, ibunya datang lagi, sedangkan Juraij sedang shalat. Ia berpikir lebih baik menyelesaikan shalatnya terlebih dahulu, lalu memenuhi panggilan ibunya. Peristiwa ini terjadi lagi di hari berikutnya. Ternyata ibunya tidak ridho, ia merasa sakit hati oleh perilaku anaknya. Ia berdo’a kepada Allah, “Yaa Allah, janganlah Engkau matikan dia sebelum ia dipermalukan”. Ternyata do’a ibu tersebut diijabah oleh Allah.
Pada suatu hari, ketika Juraij sedang berada di rumahnya, datanglah kepadanya seorang wanita cantik dan bermaksud untuk menggodanya, namun Juraij menolaknya. Wanita tersebut, merasa sakit hati, lalu ia berzina dengan seorang penggembala. Akibatnya, perempuan itu hamil dan melahirkan seorang bayi, dan ia umumkan kepada masyarakat bahwa bayinya itu merupakan hasil perbuatan mesumnya dengan Juraij. Tentu saja Juraij sulit membantah, sehingga masyarakat marah kepadanya dan menghancurkan rumahnya. Di saat genting itu Juraij shalat dua rakaat dan mohon kepada Allah agar ditunjukkan kebenarannya. Lalu Juraij mendatangi anak tersebut dan bertanya kepadanya, siapa ayahmu? Bayi tersebut menjawab, ayahku adalah seorang penggembala.
Mengetahui hal itu, masyarakat pun meminta maaf kepada Juraij dan berjanji mereka akan membangun kembali rumahnya yang lebih bagus dari semula. Namun, hal itu ditolak oleh Juraij. Akhirnya, mereka pun membangun rumah Juraij seperti sedikala.(Sumber: Bukhari-Muslim)

Rabu, 10 Juni 2009

Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan?

Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan?
Dikisahkan bahwa ada seorang lelaki saleh yang sering ditimpa kesedihan dan kegalauan serta dirundung berbagai masalah hingga nyaris putus asa. Suatu hari ia berjalan, lalu seperti mendengar suara yang memanggil, tetapi tidak melihat ada orang di sekelilingnya. Pada waktu yang lain, saat sedang tidur ia bermimpi seolah melihat seseorang mengatakan, “Aku melihat kematian lebih pantas bagi orang yang mudah menyerah.”
Ia kemudian menuturkan bahwa setelah mengulang-ulang kata-kata ini dalam shalat, kesempitan dadanya menjadi lapang, kesedihannya hilang, kegalauannya berkurang, dan urusannya menjadi gampang. Ia sering mengingatkan,
“Ketahuilah wahai teman,
yang terseok beban kepedihan
bilamana masalah menyesakkan
maka ‘alam nasyrah’ patut Anda renungkan
Sumber: 1001 Kisah Teladan Karya: Hani Al Haj (Pustaka Al Kautsar)

Cemburu pada Buku?

Cemburu pada Buku?
Kemenakan Zubair bin Bakkar mengatakan bahwa pamannya itu lelaki yang baik terhadap keluarganya. Ia tidak berpikir menikah lagi dan tidak pula berminat pada budak perempuan. Mendengar pujian kemenakannya itu, istri Zubair yang paham benar bahwa suaminya adalah kutu buku berat berkata,”Demi Allah, buku-buku itu lebih berat membebani hatiku daripada tiga istri lagi!”
Sumber: 1001 Kisah Teladan Karya: Hani Al Haj (Pustaka Al Kautsar)

 

Post Terbaru

usahamuslim.co.nr

Pengikut

Komentator

Ngaji online

Streaming Network

Telaga Hati

Sponsor

Writing Blogs - Blog Catalog Blog Directory Writing Blogs - Blog Catalog Blog Directory

© Design web by Abu Nafisah Ardi Abdul Aziz